Mengubah Utang Menjadi Pahala, Begini Caranya...

KITA mungkin pernah memiliki utang, berapapun jumlahnya. Tetapi sadarkah, ternyata utang itu bisa berbuah pahala? Bagaimana caranya?

Dikutip islampos.com, cara mengubah utang menjadi pahala dijelaskan dalam Kitab Al-Matjarur Rabih fi Tsawabil Amalis Shalih karya Al Hafidz Ad Dimyati yang telah ditahqiq oleh Zakaria Ghulam Qadir Al Bakistani. Dalam salah satu bab-nya dibahas bagaimana utang bisa berubah menjadi pahala. Hal ini diperkuat pula dengan hadis Nabi.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Aisyah pernah berutang. Seseorang kemudian datang untuk mengingatkan Aisyah agar tidak berhutang karena Ia dianggap mampu. Namun, Aisyah justru menerangkan jika Ia pernah mendengar bahwa Rasulullah berkata bahwa Allah akan menolong orang yang berutang selama Ia berniat mengembalikannya. Dan Ia menginginkan pertolongan tersebut.

"Kenapa kamu berutang, bukankah kamu mampu untuk tidak berutang?" Dia menjawab, "Aku mendengar beliau Rasulullah bersabda, "Tidak ada seorang hamba yang memiliki niat membayar utangnya kecuali dia memperoleh pertolongan dari Allah. Maka aku mencari pertolongan itu." (HR. Ahmad).

Hadis yang hampir sama juga diriwayatkan oleh Thabrani yang artinya "Dia mendapat pertolongan dari Allah dan membukakan untuknya sebab rezeki." (Hadis sahih).

Dalam hadis riwayat lain juga disebutkan bahwa Abdullah bin Jafar ra menuturkan bahwa Rasulullah pernah bersabda bahwa Allah akan menemani para pengutang selama urusan mereka tidak dibenci Allah. Ia kemudian memerintahkan penjaga gudang agar mencari utangan untuknya, dengan alasan tidak ingin melewatkan satu malam kecuali ditemani Allah.

"Sesungguhnya Allah bersama pengutang hingga ia melunasi utangnya selama tidak dalam urusan yang dibenci oleh Allah." Dia berkata, "Abdullah bin Jafar ra berkata kepada penjaga gudangnya, Pergilah dan berutanglah untukku, karena aku tidak ingin bermalam satu malam pun kecuali Allah bersamaku, setelah aku mendengar Rasulullah bersabda begitu." (HR. Ibnu Majah dengan sanad hasan. Al-Hakim berkata, sanadnya sahih).

Ini berarti, ada kebaikan yang Allah berikan ketika seorang berutang dan berniat dengan sungguh-sungguh mengembalikannya. Artinya, utang tersebut justru berubah menjadi pahala karena kesungguhan untuk melunasinya.

Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah bersabda, "Barang siapa yang meminjam harta orang lain dengan niat ingin mengembalikannya, Allah akan mengembalikan pinjaman itu, namun barang siapa yang meminjamnya dengan niat ingin merugikannya, Allah pun akan merugikannya." (HR. Bukhari).

Maksud dari "Allah akan mengembalikan." adalah orang yang berutang akan dimudahkan dalam mencari rezeki agar dia selekasnya membayar utang tersebut. Begitu juga sebaliknya, Allah akan menyengsarakan dia, tidak hanya dunia mungkin juga di akhirat nanti." Sumber: umma.id

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel