Ujian Hidup Itu Sesungguhnya Merancang Masa Depan
BILA kita sadari setiap peristiwa hidup ini tak luput dari rencana-Nya. Bahkan sehelai daun yang jatuh tak lepas dari pandangan-Nya pula. Kadang suasana tak mudah kita ubah namun rasa yang muncul dalam menyikapi suasana bisa mudah kita ubah. Keimanan yang sangat besar di dalam dada akan menjadi landasan hidup. Segala aral yang melintang tak mampu membuat kita terlarut dalam kesedihan dan penyesalan.
Pasti ada hikmah di balik setiap musibah. Ada kemudahan setelah kesulitan. Karena dengan ujian itu kita akan tahu reputasi kita. Kita akan tahu kualitas kita. Kita akan tahu daya tahan imunitas kita. Kita akan tahu sportivitas dan optimisme kita. Dan dengan ujian itu sesungguhnya kita sedang merancang masa depan kita.
Mari kita bersama mulai melangkah dengan meyakini ujian itu pasti datang. Gelombangnya boleh jadi makin hari makin besar dan dahsyat sesuai dengan tingkat kiprah dan keimanan kita. Fitnah dan mighnah akan datang seiring dengan disiapkannya kenikmatan, bila tak di dunia insyaallah di surga kan bisa mendapatinya.
Bila kita bisa mengarungi gelombang itu bukan berarti telah berhasil meraih kemenangan namun pastilah akan datang lagi cobaan. Semuanya itu tak lain untuk meningkatkan derajat kita di mata Allah. Bila ujian-ujian itu telah terlampaui insyaAllah akan sirna kepedihan hati berganti ketenangan dan kedamaian yang merupakan bagian dari perjalanan menuju surga-Nya.
Cobaan dan ujian memang adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan manusia. Tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang tak mengalaminya. Karena memang hal ini pun juga telah disebutkan banyak di dalam ayat Alquran. Cobaan dan ujian tentu ada dalam dua bentuk yaitu kesedihan dan kebahagiaan. Kesedihan seperti kurangnya harta, ditinggalkan oleh orang yang disayangi atau tertimpanya bencana atau penyakit yang tak kunjung sembuh adalah bentuk ujian yang tak diharapkan oleh kebanyakan orang. Karena memang semuanya membawa pada keadaan yang tak mengenakkan.
Sedangkan bentuk ujian yang kedua adalah di mana semuanya berada pada hal yang mengenakkan. Misalnya banyaknya harta benda yang dimilki, usaha yang dijalankan sukses dan selalu menghasilkan untung besar. Memilki banyak anak yang sehat dan pintar. Semuanya adalah bentuk ujian yang terkadang tak banyak disadari oleh kita karena memang di balik semuanya tersimpan kebahagiaan bukan kesedihan.
Dalam menghadapi kedua hal tersebut, manusia dinilai oleh Allah. Sejauh mana mereka akan senantiasa mampu bersabar dan bersyukur dalam menjalaninya. Dan dari penilaian inilah Allah akan menentukan banyak sediktnya pahala yang akan di dapat oleh manusia tersebut. Jika memang ia dapat melewatinya dengan baik dan benar tentu akan mendapatkan nilai yang baik. Dan nilai yang baik ini akan membawanya kepada surganya Allah. Sebaliknya jika manusia dalam menghadapi semua cobaan dan ujian itu tidak berhasil dengan benar maka yang didapat adalah nilai yang buruk dimana nilai ini akan menjerumuskan manusia ke neraka yang begitu menyiksa.
Mengolah rasa dalam menyikapi keadaan menjadi kewajiban kita agar ketahanan diri dalam meyikapi masalah yang hadir lebih bijaksana. Wallahu A'lam. [Ustazah Rochma Yulika]
Sumber: inilah.com