Kisah Sedih Anak Penuhi Permintaan Ibu Sebelum Meninggal Dunia Bikin Netizen Haru

Seorang remaja asal Malaysia membagikan kisah sedihnya ditinggalkan oleh sang ibu meninggal dunia. Namun ia juga mengaku lega karena bisa memenuhi permintaan ibunya sebelum meninggal. Melalui cuitan Twitter, Hannan mengungkapkan kelegaannya itu karena telah menjadi imam sholat jenazah untuk ibunya. Tidak hanya itu, dia juga yang mentalqin jenazah ibunya sebelum dimakamkan. 

"Hannan memimpin sholat jenazah Ibu. Hannan (yang) membacakan talkin untuk Ibu. Hannan telah memenuhi apa yang Ibu harapkan. Hannan sayang Ibu," tulis remaja ini di Twitter seperti dikutip umma dari Dream.co.id 

Cuitan Hannan yang mengharukan ini mengundang simpati netizen dengan me-retweet-nya lebih dari 3.500 kali dan memberikan 22.000 tanda Likes. 

Sebagian besar netizen juga mengungkapkan kesedihan atas kehilangan ibu remaja tersebut. Tetapi mereka juga memujinya karena memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang anak. 

"Innalillah, kamu telah melakukan sesuatu yang diinginkan semua orang, yaitu mengurus saat-saat terakhir orangtua. Aku iri dengan kemampuanmu mengurus ibumu sampai akhir hayatnya," tulis @cokelatparcel. 

 

Remaja bernama lengkapt Muhammad Ammar Hannan Khairuddin ini menuturkan, ibunya Hajah Mazwin yang berprofesi sebagai guru meninggal pada Rabu pekan lalu akibat kanker hati. 

Foto: ilustrasi pemakaman (net)

Mengenang saat ibunya mulai sakit-sakitan, Hannan mengatakan semuanya berawal pada bulan Juli tahun lalu ketika wanita itu mengeluh sakit dan kakinya kram. 

"Saat itu, ibu saya hanya minum obat penghilang rasa sakit. Namun dua bulan kemudian, ibu dirawat di rumah sakit setelah terjatuh. Ibu dirawat sebentar dan kondisinya kembali normal. 

"Pada bulan Maret atau April baru-baru ini, ibu saya jatuh sakit lagi dan tidak bisa berjalan ... hanya bisa berbaring saja," kata anak ke empat dari lima bersaudara ini. 

 

Menurut Hannan, ibunya dirawat selama hampir dua bulan, termasuk menjalani kemoterapi. Kondisinya sempat membaik dan dia bisa berjalan kembali hingga perubahan itu mengejutkan seluruh keluarga. 

"Dalam tiga minggu terakhir, seperti biasa ibu kontrol ke dokter, tapi langsung diminta ngamar karena jumlah darah putihnya rendah. Ibu dirawat selama dua minggu sebelum diizinkan pulang pada 30 Oktober. 

"Kami semua bergiliran merawat ibu di rumah. Alhamdulillah, semua saudara saya ada di rumah dengan adanya Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat (semacam PSBB) di Selangor," ungkapnya 

 

Namun, Sabtu lalu, ibu dari pemuda yang tinggal di Shah Alam, Selangor, ini mulai menunjukkan perilaku yang tidak seperti biasa. 

Kata Hannan, ibunya menelepon dan ingin bertemu semua orang. Saat itu keluarganya membaca surat Yasin dan selalu mengajarkan kata Allah kepada ibunya. 

Keesokan harinya, banyak yang datang menjenguk ibu Hannan, termasuk rekan-rekan guru dan kenalannya. Ibunya masih mengenal mereka dan bisa menanggapi pertanyaan mereka. 

"Namun pada Rabu sore, kondisi ibu saya agak lain, dan bibi memberi tahu waktu ibu saya mungkin tidak lama karena terlihat sulit bernafas. 

"Ketika tiga ayat terakhir surat Yasin dibacakan oleh keluarga, ibu saya menghembuskan nafas terakhir," kata Hannan. 

 

Hannan mengaku dia juga sedih setiap mengingat kata-kata almarhum ibunya yang seorang guru di sekolah agama, tempatnya belajar. 

"Suatu hari setelah praktik mengurus jenazah di sekolah, saat dalam perjalanan pulang, ibu saya berkata 'Nanti, jika memungkinkan, Ibu ingin Hannan yang jadi imam'," kata Hannan. 

Mengenai foto dia sedang mentalqin jenazah ibunya, Hannan mengaku awalnya dia menolak membacakannya. Bukan karena apa, dia takut tidak kuat untuk melakukannya karena rasa sedih yang mendalam. 

"Awalnya saya menolak baca talkin karena takut tidak kuat, tapi akhirnya saya lanjutkan. Saat membacanya, saya sangat sedih dan menangis. 

"Ibu tidak sempat melihat saya lulus sekolah atau membangun rumah tangga, tetapi inilah tugas yang bisa saya penuhi untuknya. Pesan ibu yang saya pegang, selalu menjaga sholat," pungkas Hannan.

Sumber: tya-eka

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel