Allah Memanggil KamuTangis Pilu Ibu Penyerang Mabes Polri, Baru Tahu Hidup Asli Putrinya: Hikmah



Kematian teroris penyerang Mabes Polri membuat ibunya terpukul.

Sutini, ibu ZA menangis di pusara putrinya, yang adalah teroris penyerang Mabes Polri.

Sutini kini baru mengetahui kehidupan asli sang putri yang terpapar radikalisme hingga mendukung ISIS.

Meski begitu, ada kalimat haru yang disampaikan Sutini untuk anaknya itu.

Jenazah ZA sudah dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021) dini hari.

Jenazah ZA dimakamkan sekitar pukul 01.30 WIB seusai selesai di autopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Pemakaman ZA dihadiri oleh kedua orangtua, kakak serta beberapa kerabatnya dengan diawasi ketat oleh pihak kepolisian.

Jenazah ZA dimakamkan dalam kondisi terbungkus peti jenazah.

Sang kakak bertugas mengumandangkan adzan dari atas pusara makam sebelum petugas makam mengubur liang lahat dengan tanah makam.

Kedua orang tua ZA yang menghadiri pemakaman itu tak kuasa menahan tangis kesedihan.

Sang ibu yang duduk di kursi plastik tampak dikuatkan oleh sang suami, M. Ali yang mengenakan pakaian putih.

Seusai makam ditutup tanah, sang ibu sempat berdoa dan menangis di atas pusara.

Sutini juga sempat berucap mengenai sosok putrinya itu.

Dia menyebut bahwa ZA adalah anak yang baik dan mengucapkan selamat tinggal.

"Kamu anak yang baik. Selamat tinggal.

Allah memanggil kamu," ucap ibu ZA di atas pusara makam, dikutip dari tayangan Youtube Official iNews, Kamis (1/4/2021).

Sebagai seorang ibu, Sutini tetap mendoakan agar ZA mendapat tempat terbaik.

Dia percaya ada hikmah dari peristiwa yang dialami ZA bagi keluarganya ini.

"Yang terbaik buat kamu. Ada hikmahnya semua ini amin," tuturnya, dilansir TribunJatim.com dari TribunJakarta.

Seusai berdoa di makam ZA, kedua orangtua dan kerabat langsung meninggalkan TPU Pondok Ranggon.

Sedangkan makam ZA tidak dipasangi papan nisan oleh pihak keluarga.

Sebelumnya, M. Ali, ayah ZA masih begitu terpukul atas kenyataan bahwa anak bungsunya adalah pelaku penyerangan di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).

Dia tak banyak bicara terkait kasus terorisme yang melibatkan ZA.

Termasuk memilih hanya di dalam rumah seusai Zakiah Aini dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Setelah anak bungsunya ditetapkan sebagai pelaku penyerangan di Mabes Polri, kediaman ZA di Ciracas, Jakarta Timur tampak sepi.

Sempat keluar dari dalam rumah, M Ali tak banyak bicara.

Sekira pukul 10.15 WIB, M Ali sempat keluar rumah usai satu di antara kerabatnya, Rabani Harahap datang.

Mengenakan baju koko berwarna putih dan kopiah berwarna senada, tampak keduanya berbincang dengan bahasa Sumatera.

Sayangnya ketika dimintai keterangan lebih lanjut, M Ali hanya mengucapkan sebuah kalimat.

"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun," ucapnya.

Selanjutnya kembali masuk ke dalam rumah.

Kronologi

Detik-detik Mabes Polri diserang oleh ZA pada Rabu (31/3/2021) pukul 16.30 WIB terekam kamera CCTV dan kamera ponsel.

Sore itu, Mabes Polri mencekam.

Dalam video amatir dan rekaman kamera CCTV yang diterima Kompas.com ( grup TribunJatim.com ), ZA tampak berjalan dari arah pintu masuk pejalan kaki atau pintu belakang Mabes Polri yang memang dibuka untuk umum.

ZA mengenakan kerudung berwarna biru dan baju berwarna hitam.

ZA juga membawa sebuah map berwarna kuning dan sebuah tas.

ZA kemudian mendekati sisi gedung tepatnya pos penjaga, di dekat ruang kerja Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo.

ZA lalu menanyakan lokasi kantor pos kepada anggota polisi.

Polisi kemudian memberitahu lokasi kantor pos dan ZA langsung meninggalkan pos jaga.

Kemudian, ZA kembali tiba di dekat pos jaga polisi, lalu terlihat menodongkan senjata.

ZA kemudian melepaskan tembakan.

"Yang bersangkutan (ZA) menembak sebanyak enam kali. Dua kali ke anggota di dalam pos, dua yang ada di luar, kemudian menembak lagi ke anggota yang ada di belakangnya," ujar Listyo.

Sejumlah polisi di pos jaga tampak keluar.

Namun, polisi yang keluar kembali ke dalam pos karena ditodongkan senjata.

Anggota kepolisian lainnya terlihat berusaha melumpuhkan ZA.

Saat itu ZA terlihat beberapa kali menembak polisi.

Setelah beberapa kali menembak, ZA dilumpuhkan oleh pihak kepolisian dengan timah panas.

Ia langsung jatuh tersungkur.

Senjata dan map kuning milik ZA turut jatuh.

ZA tewas di tempat.

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel