Ternyata Kunci Rezeki itu Sangatlah Sederhana, Ini Rahasianya...

Banyak yang berpikir keras tentang bagaimana cara terbaik membuka pintu-pintu rezeki. Kita, sebagai umat muslim bisa dicukupkan rezeki dengan melakukan satu hal: tawakal!

Perhatikan sebuah hadis ini: dari Umar bin Khattab RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, 

"Sungguh, seandainya kalian bertawakal kepada Allah sebenar-benar tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang." (HR Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Pertama-tama, pahami apa itu tawakal. Secara sederhananya begini: tawakal itu merupakan sebuah keyakinan yang utuh dan kuat hanya kepada Allah. Atau, menggantungkan segala sesuatu hanya kepada allah. Kita mendadak naik gaji, percayalah itu kehendak Allah. Kita tiba-tiba kehilangan uang di dompet kita, percaya juga itu kehendak sang Pencipta.

Allah SWT berfirman, "Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendakiNya). Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS ath-Thalaq [65] : 3)

Ayat di atas jangan sampai dipahami secara terbalik. Jika Allah SWT sudah menjamin dengan tawakal manusia akan diberikan kecukupan, lalu apa gunanya berkerja dan usaha?

Imam Ahmad memberikan sifat orang-orang yang seperti itu sebagai orang yang tidak mengenal ilmu. Dalam hadis yang mengumpamakan tawakal manusia sebagaimana tawakalnya seekor burung, justru termaktub jelas tentang ikhtiar.

Burung tersebut bukan tinggal di sarang dan tidak melakukan apa-apa. Namun ia melakukan usaha, dengan cara keluar dari sarang pada pagi harinya dan pulang pada sore harinya.

Tawakal adalah keyakinan saat berangkat menuju pekerjaan. Bahwa Allah pasti akan mencukupkan rezekinya. Sehingga dia tidak memiliki kekhawatiran sedikitpun. Lalu ia bekerja dengan kondisi yang nyaman dan optimal. Oleh karenanya rezeki yang Allah jaminkan tadi akan datang dengan deras.

Imam Ahmad juga pernah berkata, "Para sahabat juga berdagang dan bekerja dengan pohon kurmanya. Dan mereka itulah teladan kita" (Fathul Bari, 11/305-306).

Jelaslah sudah jika tawakal bukanlah meninggalkan usaha. Imam Abul Qasim al-Qusyairi dalam Murqatul Mafatih berpendapat jika tawakal itu letaknya di dalam hati. 

 Amr bin Umayah RA berkata,

 "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, Apakah aku ikat dahulu unta (tunggangan)-ku lalu aku bertawakal kepada Allah, atau aku lepaskan begitu saja lalu aku bertawakkal ? 'Beliau menjawab, 'Ikatlah kendaraan (unta)-mu lalu bertawakallah". (Musnad Asy-Syihab).

Belum ada Komentar untuk "Ternyata Kunci Rezeki itu Sangatlah Sederhana, Ini Rahasianya..."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel