Banyak Orang Berdzikir tapi Makin Dekat dengan Setan, Kenapa?
LADUNI.ID, Jakarta - Seorang murid bertanya kepada gurunya yakni Imam al-Ghazali, "Syeikh, bukankah dzikir bisa membuat seseorang yang beriman lebih dekat dengan Allah Ta’ala dan setan akan berlari jauh darinya?"
"Benar," jawab Imam al-Ghazali.
"Namun kenapa ada orang yang semakin rajin berdzikir, justru malah semakin dekat dengan setan?," lanjut sang murid.
Gurunya yang diberi gelar Hujjatul Islam ini pun bertutur, "Bagaimana pendapatmu, jika ada orang yang mengusir anjing, namun dia masih menyimpan tulang dan berbagai makanan kesukaan anjing di sekitarnya?"
Baca juga: Perempuan yang Istiqamah Berdzikir di Setiap Bulan Rajab
“Tentu, anjing itu akan kembali datang setelah diusir,” jawab sang murid.
Imam al-Ghazali menjelaskan, "Demikian juga dengan orang-orang yang rajin berdzikir tapi masih menyimpan berbagai penyakit hati dalam dirinya. Setan akan terus datang dan mendekat bahkan bersahabat dengannya."
Apa Itu Penyakit Hati?
Adapun penyakit-penyakit hati itu ialah seperti kesombongan, iri hati, dengki, syirik, bersikap/berucap kasar, riya', merasa sholeh, merasa suci, merasa paling benar, ghibah, marah, dan berbagai penyakit hati lainnya.
Baca juga: Abu Malih: Aku Ingin Setiap Jalan Kulewati dengan Berdzikir
Ketika penyakit-penyakit itu menghinggapi diri seorang hamba, maka setan akan senantiasa datang, mengakrabkan diri, kemudian menjadi sahabat karibnya.
Inilah esensi dari dzikir yang kerap dilupakan oleh mayoritas kaum muslimin. Mereka hanya fokus pada dzikir jahar dan dzikir sirr, namun tidak melakukan pembersihan hati.
Oleh sebab itulah, sebelum menyalahkan amalan dan dzikir atau doa, perlu kita ingat apakah masih ada penyakit hati yang kita pelihara di hati kita. Jika masih ada penyakit hati tersimpan di hati kita, maka akan susah mendapatkan fadhilah dari dzikir yang kita amalkan.
Baca juga: Hukum Berdzikir Dan Bershalawat Dalam Keadaan Berhubungan Badan
Semoga tulisan ini membawa manfaat bagi kita semua. Aamiin.
Sumber: laduni.id