Bocah 4 Tahun di Thailand Nyaris Buta Gara-gara Kecaduan Gadget
GADGET sudah menjadi barang yang umum dan penting dimiliki setiap orang untuk saat ini. Nyaris setiap orang tak pernah lepas dari gadget dalam aktivitas sehari-hari. Gadget memang diperuntukan bagi orang dewasa. Sayangnya kini banyak anak-anak yang sudah piawai dalam memainkan gadget, bahkan kecanduan. Karenanya pengawasan dari orangtua sangat penting, agar anak-anaknya tak sampai kecanduan gadget.
Efek kecanduan gadget pada anak bukan main-main. Hal tersebut bisa menghambat perkembangan sosial dan emosional si bocah, bahkan gangguan fisik. Seperti yang dialami putri Dachar Nuysticker Chuanyduang yang baru berusia 4 tahun. Gadis kecil warga Bangkok, Thailand ini nyaris buta karena kecanduan gadget.
Si bocah diperkenalkan dengan gadget saat usianya masih 2 tahun. Sang ayah, Dachar mengaku melakukan kesalahan besar kala itu. Sang putri benar-benar menyukainya dan selalu memainkannya. Dia benar-benar kecanduan.
Jika Dachar tak memberikan gadget yang ia minta, si bocah akan menangis kencang. Tak ingin putrinya rewel, Dachan pun mengalah dan memberikan gadget yang dia minta. Sayangnya, kebiasaan buruk ini membuat penglihatan putrinya terus menurun. Hingga ia pun memeriksakan putrinya ke dokter.
setelah diperiksakan, dokter menyarankan sang putri menggunakan kaca mata. Namun setelah mengenakannya, penglihatan putrinya tak kunjung membaik.
Setelah dilakukan pemeriksaan ulang, ternyata putrinya menderita mata malas atau amblyopia. Jika ini dibiarkan bisa membuat sang putri buta.
Mata malas adalah kondisi ketika salah satu mata tidak berkembang sempurna. Misalnya ada mata yang rabun jauh atau dekat, sementara mata lainnya normal. Kondisi ini membuat otak menangkap dua gambar yang berbeda, satu jelas dan satunya buram.
Akibatnya, otak akan bekerja keras untuk memilih gambar yang paling jelas dan mengabaikan gambar yang buram. Efek buruknya, otak akan mengabaikan rangsangan yang dikirimkan oleh mata. Semakin lama, hal ini bisa menjadi gangguan penglihatan permanen hingga kebutaan.
Putri Dechan menurut diagnosis dokter mengalami mata malas dengan satu mata juling. Tak hanya diagnosis dokter, penelitian di Korea Selatan pun menunjukkan jika anak yang suka bermain gadget lebih rentan mengalami mata juling.
Jika dibiarkan, gangguan mata malas ini bisa menyebabkan kebutaan pada putrinya. Oleh karena itu, tindakan operasi pun dilakukan.
Dechan berpesar agar orangtua tidak memperkenalkan gadget terlalu dini kepada anak jika tak ingin hal seperti ini terjadi pada anak mereka.
Sumber: Islampos.com