3 Kecerdasan yang Menentukan Kesuksesan Manusia
Oleh: KH. Muhammad Cholil Nafis, Lc., MA., Ph.D
MANUSIA diberi keistimewaan olen Allah SWT. untuk membangun bumi ini karena memiliki kecerdasan. Malaikat yang selalu patuh kepada perintah Allah SWT sempat menanyakan kepada Allah mengapa manusia yang acapkali membuat kerusakan dan bahkan pertumpahan darah kenapa dijadikan sebagai khalifah di muka bumi, Ya Allah? Kemudian Allah SWT menjawabnya karena manusia memiliki ilmu atau kecerdasan.
Mengenal nama-nama dan mengetahui bagaimana melakukan kreasi dan inovasi adalah hanya ciri manusia yang tak dimiliki oleh makhluk yang lainnya. Itulah kecerdasan intelektual, yang mampu memfungsikan nalar dan logika.
Kecerdasan emosional juga ciri manusia. Di mana kemampuan berempati dan berakal budi dalam interaksi sosial adalah ciri manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang secara bersamaan juga makhluk individu. Karenanya, manusia yang paling baik adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain.
Dalam penelitian Goleman 1996, bahwa keberhasilan kerja seseorang di masyarakat 85% dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, hanya 15% yang dipengaruhi oleh kecerdasan intelektual. Karenanya, lembaga pendidikan juga harus mampu menanamkan kepada peserta didiknya kecerdasan emosional selain kecerdasan intelektual.
Yang tak kalah pentingnya adalah kecerdasan spiritual. Kemampuan menata diri dalam hubungannya dengan nilai kepercayaan adalah kecerdasan spiritual. Mengaitkan kesadaran spiritual dalam segala tindakannya akan meningkatkan kecerdasan intelektual dan emosional.
Berawal dari iman yang menanamkan keyakinan dalam diri akan menjadi karakter baik. Lalu ia akan menjadi orang yang dipercaya oleh umat (al-amin). Kemudian ia akan mendapat kepercayaan (amanah) untuk mengelola tanggungjawab keumatan. Jika amanah diberikan kepada yang dipercaya karen berlandaskan iman maka kehidupan manusia akan aman dan damai.
Ada jurus terakhir dalam menggapai kesuksesan adalah ‘kecerdasan adversitas.’ Yaitu kemampuan bertahan dan berupaya untuk mengatasi berbagai tekanan dan rintangan. Tantangan hidup tak membuat dirinya patah tetapi terus bertahan dan berupaya untuk menyelesaikan semua masalahnya. Akhirnya terbentuk pribadi yang utuh dan sempurna.
Sumber: islampos.com