Untuk Kamu Yang Merasa Tidak Bahagia dalam Rumah Tangga
dalam kehidupan berumahtangga kadang senang juga kadang merasa tidak bahagia bahkan merasa bahwa sejak berumah tangga hidup malah tidak bahagia?
Ada saja kelakuan pasangan yang membuat jengkel, belum lagi konflik mertua, konflik ipar, juga tetangga, dan pastinya masalah kebutuhan hidup yang membengkak begitu ada anak.
Apa yang membuat hidup berumah tangga malah tidak bahagia? Coba yuk kita bedah permasalahan dan coba cari solusinya :
1. Ekspektasi terlalu tinggi
Kebanyakan ketidakbahagiaan terjadi karena harapan atau ekspektasi tentang pernikahan yang terlalu tinggi.
Mungkin sebelum menikah, kita selalu berangan-angan mendapat pasangan yang begini dan begitu, ternyata setelah menikah... Jauh panggang dari api. Hal ini membuat hati kecut, muka mengkerut, dan hari-hari terasa semrawut.
Solusi: coba untuk berdamai dengan keadaan, terima pasangan apa adanya, jangan lagi menuntut keadaan harus sesuai ekspektasi, tapi sebaliknya... Cobalah kurangi ekspektasi dan sesuaikan dengan keadaan yang terjadi!
2. Kurang bersyukur
Sadari bahwa bahagia itu ada karena kita bersyukur, tapi banyak orang yang malah terbalik... Baru bersyukur kalau bisa merasa bahagia! Akhirnya sampai maut menjemput masih bingung di mana itu letak kebahagiaan.
Lihatlah orang yang bersyukur, biasanya karena mereka terlihat bahagia. Sementara orang yang memiliki segalanya belum tentu bahagia jika ia tak mampu mensyukuri yang diperolehnya.
Solusi:
Sahabat dakwah, sadari yuk bahwa kebahagiaan itu akan kita rasakan jika mau bersyukur. Bahagia itu tanggungjawab kita sendiri, bukan tanggungjawab pasangan hidup kita!
Jangan pernah menyalahkan siapa-siapa kalau merasa tidak bahagia. Karena bahagia itu pilihan diri kita sendiri kok. Jadi kalau kita tidak bahagia, yaa karena kita yang memilih tidak bahagia.
3. Hobi mencari kambing hitam
Satu lagi alasan rumah tangga terasa tidak bahagia, yakni karena terlalu sering mencari kambing hitam.
"Saya nggak bahagia karena gaji suami kecil!"
"Saya tuh bakalan bahagia kalau suami pengertian!"
"Saya bahagia kalau istri mau jaga badannya biar langsing teruruslah!"
"Saya bahagia kalau anak-anak nggak rewel!"
Ketahuilah bahwa bahagia itu tidak tergantung pihak luar, tapi tergantung seberapa dalam kita mampu mensyukuri pemberian Allah.
Carilah kambing hitam jika itu bisa membuatmu bahagia! Tapi nyatanya, menyalahkan pasangan hidup, mertua, anak, ipar, tetangga, takkan membawa kebahagiaan untuk batin kita.
Karena esensinya, bahagia dalam rumah tangga baru bisa kita rasakan jika kita ikhlas menerima dan mensyukuri nikmat yang Allah berikan. Bahkan yang berupa permasalahan sekalipun. Wallaahu a’lam.
Semoga bermanfaat
Sumber : ummi-online.com